Monday, January 5, 2015

Tentang Dendam

image source:http://wpmedia.arts.nationalpost.com/2013/10/revenge.jpeg

Ada sepasang kekasih yang menjalani hubungannya secara LDR (Long Distance Relationship). Hubungan ini sudah berlangsung selama lebih dari 6 tahun, dari mereka masih sekolah hingga sekarang masing-masing telah memiliki pekerjaan. Suatu hari sang gadis gelisah karena sudah menjalani hubungan selama 6 tahun lebih namun tidak ada kepastian dari sang kekasih, juga tidak ada rencana atau pembicaraan mau dibawa kemana hubungan ini (kayak lagu yak.. hehehe). Selama kegelisahan itu berlangsung, sang gadis rupanya didekati oleh pemuda lain yang ternyata bisa memberi kepastian bahwa pemuda itu serius dan ingin menikah sang gadis.

Melihat keseriusan dari pemuda baru ini, sang gadis rupanya mau menjalani hubungan dengannya dan berniat memutuskan hubungannya melalui sebuah surat yang isinya:
"Sayang, maaf kita harus putus. Aku capek menjalani hubungan yang tidak pasti, kini aku telah mempunyai pacar baru dan ia janji akan menikahiku. Semoga kamu bahagia di sana.

nb:
tolong foto aku yang di dompet kamu dikembalikan saja padaku ya."

Membaca surat ini, sang kekasih tentu sangatlah marah, kesal, benci, dendam. Akhirnya sang kekasih yang nun jauh di sana itu membalas surat mantan nya tercinta dengan menyertakan 17 foto wanita dengan tulisan:

"Di sini ada 17 foto wanita, silakan kamu pilih sendiri yang mana yang merupakan fotomu karena aku sudah lupa pada wajahmu."

Well, barusan itu merupakan cuplikan kotbah dari seorang romo minggu lalu.... heheh... gileeee... ini adalah postingan religi pertama bagi saya. :P

Poin yang mau saya ambil dari cerita itu adalah kita sebagai manusia kalau disakiti, pasti bawaannya mau mbales aja (to be honest, saya pun begitu). Namun dari kotbah di sore itu saya tersadar bahwa dendam tiada berarti. Mungkin pada saat kita disakiti, kita pingin banget banget banget orang yang menyakiti kita merasakan apa yang kita rasakan. Namun, setelah dendam kita terbalas, lalu apa? Apa yang didapat? Apa keuntungannya? Mungkin mereka yang menyakiti kita akhirnya bisa merasakan apa yang kita rasakan, tapi sakit yang pernah kita rasakan pun juga engga akan balik seperti awal, kehilangan yang kita alami pun tak kembali. Kita hanya bisa melihat pihak yang pada awalnya menyakiti kita akhirnya merasakan apa yang kita rasakan, tapi apakah hal itu bisa membuat kita senang? Mungkin, sedetik dua detik tiga detik tapi kemudian pada akhirnya kita lupa dan akhirnya dendam yang telah di-setting dengan sedemikian rapih pun menjadi tak ada gunanya.

Melalui kotbah romo sore itu, saya tersadar menyimpan dendam sama saja dengan membuang waktu yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk yang lain. Semoga setelah ini saya dan teman sekalian bisa dijauhkan dari rasa dendam dan benci, masih banyak hal lain yang bisa dikerjakan daripada hanya untuk merencanakan pembalasan yang padahal belum tentu berhasil juga hehehehe....

Happy Monday All

Cheers!!

No comments:

Post a Comment