Wednesday, September 3, 2014

What Maturity is....

Please don't ask me why I choose this pic for this post ha ha..

















Well..... many years I spent to think about what maturity is.... *lebay... Semacam, emang batasnya dewasa itu se mana sih? Ciri-ciri apa, karakteristik apa, yang membuat kita itu layak dibilang sudah dewasa karena sebenarnya maturity is not just about number.

Dan hari ini, lewat percakapan kecil terjawablah sudah pertanyaanku.
Bahwa
Maturity
is
about
controlling yourself.

You can define how mature you are if you know how far that you can control yourself.
Dalam hal apapun.

I mean misalnya gini: as a human, kita punya kebebasan. Walaupun nyatanya selalu ada aja regulasi dimana tempat kita berada, tapi yaaaa ujung-ujungnya juga kitalah sang empunya hidup kita. Mau ikut regulasi sesuai tempat berada, atau mau melanggar regulasi tersebut dengan segala resiko yang ada, that's our choice.

Lalu kapan kita itu bisa dibilang mature?
Yaaaa di saat kita udah mampu me manage kebebasan itu...
How we can control ourselves...

Saat kita punya sejumlah kegiatan padat di samping kewajiban utama kita, tanggung jawab kita ada me manage seluruh kegiatan tersebut supaya akhirnya ga ada satu pun tanggung jawab yang terbengkalai, that's maturity.
Bahwa saat kita bisa mengukur sejauh mana kemampuan kita, that's maturity. Misalnya, pingin punya barang harga 8juta, tapi mampunya cuma 3juta, kita belajar menahan keinginan untuk membeli barang tersebut karena kita tahu tingkat kebutuhannya seberapa. That's maturity.

Or misalnya kita tahu bahwa kita mempunyai suatu penyakit dengan sejumlah pantangannya, maka kita pun berusaha untuk menaati pantangan tersebut dan menahan diri dari nafsu untuk makan enak, that's maturity.

Mampu menolak ajakan main dari seorang teman, karena ada tugas kuliah yang harus diselesaikan secepatnya itu juga maturity.

So maturity for me is not just about number, maturity is controlling.
Once kita bisa control diri kita terhadap suatu apapun yang menggoda, mengutamakan hal yang menjadi prioritas utama di atas segalanya, saat itulah kita bisa disebut dewasa.

Tulisan ini menjadi renungan buat diri sendiri sekaligus pembelajaran, karena sang penulis blog ini pun masih jauhhhhhhhhh banget dari karakter mature di atas,, heheu...
Tapi semoga aja pelan-pelan bisa mengikuti sejumlah karakter tersebut :D


Cheers!